Penjabat Bupati Majalengka

Nama:Dr. H. DEDI SUPANDI, S.STP, M.Si.
Tempat, TanggaL  Lahir:MAJALENGKA, 12 JUNI 1976
Agama:ISLAM
Alamat Rumah:JL. KAWALUYAAN INDAH III NO. 21 RT.02
RW.05 KEL. JATISARI KEC. BUAH BATU
KOTA BANDUNG – PROVINSI JAWA BARAT
Jabatan:Bupati Majalengka
Instagram:@dedisupandhi
 Pendidikan Formal
Nama Sekolah/Perguruan TinggiTempat/KotaTahun Lulus
SDN Bumi AsihMajalengka1989
SMPN 1 RajagaluhMajalengka1992
SMAN 1 MajalengkaMajalengka1995
STPDN Depdagri (S-1)Sumedang1999
STPDN Magister (S-2)Sumedang2005
IPDN Program Studi Doktor (S-3)Sumedang2023
Perjalanan Karir
JabatanDinasTahun
Pelaksana Bag PemdesKota Bandung1999
Lurah Antapani KidulKelurahan Antapani Kidul2000
PLH Lurah Antapani KidulKelurahan Antapani Kidul2021
Lurah Antapani KidulKelurahan Antapani Kidul2021
Sekcam MargacintaKecamatan Margacinta2005
Sekcam Buah BatuKecamatan Buah Batu2007
Kasubag Penyusunan Program
Bagian Pembangunan
SETDA Kota Bandung2007
Kasubag Adm Pengendalian Program
Bagian Pembangunan & SDA
SETDA Kota Bandung2008
Kepala Bandung
E-Procurement Bappeda
BAPPEDA Kota Bandung2009
Camat Bojongloa KalerKecamatan Bojong Kaler2009
Kabag Organisasi dan Pemberdayaan
Aparatur Daerah
SETDA Kota Bandung2013
Kabag Pembangunan
dan Sumber Daya Alam
SETDA Kota Bandung2014
Kabag. ULPSETDA Kota Bandung2017
Kepala Dinas DP3APM Kota Bandung2017
Kepala DinasDPMD Provinsi Jabar2019
PLH Kepala DinasDPMD Provinsi Jabar2020
Pjs Wali KotaKota Depok2020
Kepala DinasDISDIK Provinsi Jabar2020
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat
SETDA Provinsi Jabar 2023
Pj BupatiKabupaten Majalengka2023

LAMBANG DAERAH

Bentuk Lambang Daerah berupa sebuah Perisai bersudut lima bersisi hijau muda, dasar hijau muda yang di tengah-tengahnya terdapat lukisan yang terdiri dari 9 (sembilan) macam wujud benda yaitu :

1. Batang tanpa dahan berwarna hitam putih.

2. Selendang berwarna biru muda bersisi putih bertuliskan Sindangkasih Sugih Mukti warna putih.

3. Air/sungai berwarna puti dan biru muda.

4. Bangunan 3 (tiga) suhunan berwarna kuning tua bergaris sisi hitam dan putih sejajar

੦ Gunung berwarna biru

੦ Padi berwarna kuning bergaris sisi hitam

੦ Kapas berwarna putih kuning bergaris sisi hitam

5. Kompas/mata angin berwarna hitam kuning.

6. Pita merah putih yang mengelilingi 9 (sembilan) wujud benda.

Ukuran Lambang Daerah yang berupa sebuah perisai tersebut pada point 1 di atas adalah 2 (dua) berbanding 3 (tiga). Lambang Daerah mengandung makna sebagai berikut :

1. PERISAI, Melambangkan perjuangan dalam menempuh gelombang hidup dan kehidupan dengan ranjau-ranjau bahaya dan aneka pertempuran lahir batin.

2. BERSUDUT LIMA, Melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.

3. DASAR HIJAU MUDA, Melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

4. BANTANG tanpa   dahan, tanpa  ranting,  tanpa  daun, tanpa pucuk, tegak  lurus tunggal, muncul dari  sudut  bawah perisai menjulang ke  atas  sampai ke  bawah puncak gunung, melambangkan pohon maja sebagai pohon pangkal dan asal permulaannya, yang dilambangkan dengan warna hitam dan putih berseling-seling.

5. SELENDANG dengan warna biru tua adalah suatu pelengkap pakaian wanita: melambangkan kepada masa kebesaran Ratu Nyi Rambut Kasih.

6. AIR/SUNGAI, Melambangkan  watak  jiwa  manusia  yang  tidak  pernah putus  asa,  warnanya biru muda  sebagai tanda  kesetiaan, berseling   putih   sebagai ciri kesucian

7. BANGUNAN  BERJUMLAH  (TIGA)  SUHUNAN, Melambangkan  3 (tiga)  kebutuhan  pokok hidup manusia dalam wujud benda yaitu sandang, pangan dan papan, warnanya kuning tua melambangkan kematangan jiwa.

8. GUNUNG, Sebagai lambang keagungan dengan warna biru tua perlambang keteguhan.

9. PADI, Melambangkan kemakmuran dan kejayaan daerah, warnanya kuning tua mengandung palsafah kematangan jiwa.

10. KAPAS, Melambangkan  kemakmuran  dan kejayaan  daerah,  warnanya  putih  bersih  dengan tangkai/kelopak kuning tua melambangkan pengabdian yang tulus disertai kematangan jiwa.

11. KOMPAS, disebut  juga  pedoman  melambangkan  manusia hidup harus memiliki  ketentuan  arah dan tujuan, arah yang tidak menyesatkan warnanya kuning tua menunjukkan kematangan jiwa.

12. PITA PUTIH, Melambangkan kepribadian Bangsa Indonesia.

DEMOGRAFI

GEOGRAPHICS

Visi  yang diusung rakyat Majalengka bukan hanya sekedar slogan, namun berakar dari cita-cita yang luhur yang lahir dari latar belakang agama, budaya, sosial kemasyarakatan dan kondisi obyektif Kabupaten Majalengka yang telah di anugrahi berbagai potensi yang sangat prospektif baik dari segi wilayah, kondisi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang senantisa terus digali dan di kembangkan untuk satu tujuan yang tercermin dalam bingkai visi menjadi Majalengka yang Relegius Maju dan Sejahterah.

Kondisi Geografis Majalengka terbagi dalam 3 zona daerah yaitu : daerahpegunungan dengan  ketinggian 500-857 m di atas permukaan laut dengan luas 482,02 Km² atau 40,03 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka; daerah bergelombang/berbukit dengan ketinggian 50-500 m diatas permukaan laut dengan luas 376,53 Km² atau 31,27 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka dan daerah daratan rendah dengan ketinggian 19-50 m diatas permukaan laut dengan luas 345,69 Km² atau 28,70 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka. Kondisi ini memungkinkan tumbuh suburnya potensi sumber daya alam yang melimpah seperti sayuran, buah buahan, pangan juga sektor pariwisata. Daerah dataran rendah yang rata ditunjang dengan posisi  yang sangat strategissebagai wilayah penghubung 4 Kabupaten yakni Sumedang, Indramayu, Cirebon dan Kuningan, sangat cocok dikembangkan menjadi kota bisnis dan industri, sehingga tidak heran kalau Pemerintah Propinsi Jawa Barat melirik Majalengka sebagai salah satu prioritas pembangunan infrastruktur untuk menompang percepatan pembangunan termasuk mega proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di kecamatan Kertajati, serta sentra untuk relokasi berbagai industri dan konsep pengembangan Kertajati Aero City yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas seperti pemunkiman, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, bussines center, resort, sarana hiburan dan rekreasi.

Kondisi obyektif ini akan mendongkrak percepatan pembangunan secara signifikan, sehingga Majalengka dituntut berbenah diri untuk menselaraskan dan mensinergikan dengan percepatan pembangunan tersebut secara lebih komperhenship meliputi pembangunan SDM, Infrastruktur, ekonomi kerakyatan berbasis Agribisnis serta industri kecil dan menengah dan berbagai bidang lainnya termasuk bidang pemerintahan untuk terciptanya sistem birokrasi yang baik, profesional, bersih dan akuntabel sehingga dapat meningkatkan pelayanan umum berdasarkan standard pelayanan minimal sebagai salah satu misi untuk meraih kepercayaan publik sehingga pemerintah dengan rakyat seiring dan berjalan untuk bersama-sama mewujudkan visi Kabupaten Majalengka yang Relegius Maju dan Sejahtera.

CITY AREA DEVELOPPMENT

Salah satu start mengibangi dinamika percepatan pembangunan tersebut adalah penataan wilayah perkotaan. Penbangunan perkotaan yang juga merupakan konsep sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan stratifikasi ekonami yang heterogen atau sebagai suatu tempat pertemuan yang berorientasi ke luar serta membentuk Brand Image dalam meraih dukungan investasi dalam jangka panjang. Salah satu pembangunan dalam penataan kota adalah Pembangunan Gerbang Batas Kota Majalengka yang merupakan zona entry utama dari sebelah barat. Penempatan Gerbang Batas Kota di bangun di sebelah barat Kota Majalengka, berbatasan dengan kecamatan panyingkiran, dengan kebutuhan lahan seluas ± 200 m² (pada jalur kanan dan kiri) tidak termasuk trotoar jalan.

Lepas dari zona entry segera akan disuguhkan Taman Kota yang sangat menarik dimana Bunderan Munjul sedang di tata dan dikembangkan menjadi 4 zona berupa pertanaman yang sangat ekslusif dan visioner yang unik dari desain taman kota ini adalah akan ditempatkanya Pesawat Terbang di Zona 3 yakni Taman Dirgantara sebagai simborl Bandara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di Kabupaten Majalengka.

Untuk mendukung akses ke kota saat ini telah dilakukan pelebaran jalan utama yakni Jl. K.H Abdul Halim. Tahap pertama yang terdiri dari 2 ruas jalan, saat ini telah selesai dibangun dan sisianya sepanjang 1,7 Km akan dibangun tahun 2011 mendatang. Untuk memperluas daya dukung aksesibilitas lalu lintas kota selain pelebaran jalan KH. Abdul Halim akan dibangun jalan lingkar Majalengka yang terdiri dari lingkar Utara sepanjang 6,8 Km yang dimulai dari Panyingkiran-Jatipamor-Cijati-Cikasarung-Leuwikidang dan berakhir di Baribis. Akses ke jantung Kota Majalengka dari wilayah terkecilpun kini tengah dibangun, jalan tembus Lemahsugih-Majalengka yang menghubungkan daerah paling selatan Majalengka ke jantung dimana jalur yang biasanya harus ditempuh sejauh 86 Km akan bisa di persingkat melalui jalan tembus yang hanya sepanjang 27 Km. Pembangunan jalan tembus ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di wilayah selatan Majalengka.

Di jantung kota, pusat pemerintahanpun akan dibenahi dan direlokasikan serta akan dibuat bangunan baru yang memanfaatkan Eks Mapolres Majalengka yang kini telah dipindahkan ke ujung sebelah timur kota yakni di Kec. Cigasong. Pembangunan Kantor Pusat Pemerintahan ini rencananya akan dibangun dengan arsitektur modren dengan tetap manampakan corak etnik sebagai ciri dan identitas Majalengka.

Kedepan titik-titik pusat perbelanjaan dan pusat keramaian kota akan segera dibangun, hal ini tentu saja tidak akan terwujud tanpa daya dukung investasi yang memadai, untuk itu Kabupaten Majalengka membuka seluas-luasnya peluang bagi para investor yang hendak menginvestasikan modalnya di Majalengka.

Prospek investasi di Majalengka kini mempunyai bargaining position tersendiri sebab daya dukung pembangunan Jawa Barat yang sebagian akan di pusatkan di Majalengka seperti akses jalan tol, Bandara Internasional dan Aero City serta relokasi Industri terutama Industri Tekstil akan membuat Kota Majalengka menjadi kota investasi yang sangat prospektif, 5 tahun kedepan Kota Majalengka akan berubah menjadi kota yang banyak dikunjungi oleh para pelaku bisnis baik lokal, regional maupun manca negara, hal ini akan berimbas positif bagi sektor pariwisata , oleh karena itu konsep pembangunan kepariwisataan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rencana pembangunan jangka panjang kabupaten majalengka.