Wakil Bupati Hadiri Panen Raya Padi di Desa Mandapa

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID – Dalam rangka panen raya padi, Dinas Pangan melalui Gabungan Kelompok Tani Permata Prima Desa Mandapa menggelar Panen Raya Padi, bertempat di areal sawah Desa Mandapa Kecamatan Dawuan,  Kamis (14/03).

Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pangan Kab. Majalengka, unsur Muspika Kec. Dawuan, Camat, Danramil, Kapolsek Kec. Dawuan, Kepala Desa Mandapa dan Desa Sinarjati, Ketua Kelompok Tani Permata Prima beserta para anggota, para Penyuluh Pertanian dari BPP Kec. Dawuan serta warga masyarakat Kec. Dawuan, dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Majalengka, Ir. H. Wawan Suwandi, AP., mengatakan bahwa untuk panen tahun ini di Kab. Majalengka hampir semuanya mulus dan produksinya dirasakan sangat tinggi. Walaupun memang pada tahun 2018 rata-rata produksi sekitar 6,6 ton, akan tetapi diyakini tahun ini akan lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Meskipun dirasakan tahun ini ada peningkatan hasil produksi padi, namun masih terdapat beberapa kendala seperti alih fungsi lahan produktif di wilayah Kab. Majalengka. Setiap tahun terus menerus meningkat, untuk itu sangat diperlukan segera adanya Perda yang mengatur tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B). Alih fungsi lahan produktif yang beralih menjadi perumahan atau pabrik, sehingga diharuskan adanya koordinasi terpadu dari berbagai pihak untuk menangani hal demikian.

Lebih lanjut H. Wawan menambahkan, untuk hasil panen ubinan yang tadi ditimbang yaitu untuk varietas Mekongga rata-rata 7,15 kg. Kalau dikonversi untuk konversi gabah kering pungut atau gabah yang baru dipanen (GKP) sebesar 11,44 ton dikonversi ke Gabah Kering Giling (GKG) sekitar 9,89 ton per hektar, ini jauh dibandingkan dengan rata-rata produksi Majalengka itu 6,6 ton. Kemudian untuk varietas MSP yaitu untuk GKP nya 7,05 ton, untuk varietas inpari yaitu 6,92 ton, GKG jadi bervariasi tergantung pada varietasnya, memang varietas padi jenis Mekongga masih di atas varietas lainnya di Kab. Majalengka.

Meskipun padi jenis Mekongga saat ini sudah mulai tidak dianjurkan lagi oleh pemerintah pusat karena sudah terlalu lama, ketahanan terhadap hama penyakit akan berkurang terutama hama wereng sehingga sudah seharusnya beralih ke varietas padi  Inpari 33 dan Inpari 42 meskipun kelebihan dari varietas padi Mekongga nasinya terasa puleun.

Sementara itu dalam sambutannya Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana mengucapkan syukur atas hasil panen padi dengan hasil yang maksimal, berbicara tentang pertanian merupakan sebuah keniscayaan baik suatu daerah itu industri atau akan dibangun apapun bahwasanya pertanian  itu sangat penting sepanjang masyarakatnya mengkonsumsi nasi, untuk itu lahan pertanian di wilayah Kab. Majalengka mesti dilindungi agar pabrik yang masuk ke wilayah Majalengka ini tidak mengikis lahan pertanian yang subur dan produktif.

Tarsono menambahkan kami sebagai pimpinan wilayah selalu berusaha untuk mengendalikan lahan pertanian produktif dengan cara memilah wilayah yang subur dan produktif dan juga wilayah yang tanahnya tidak subur dan produktif sehingga diharapkan masyarakat yang mempunyai lahan pertanian produktif tidak begitu saja dijual untuk dialihfungsikan menjadi bangunan pabrik, perumahan maupun yang lainnya artinya hal ini merupakan komitmen kami mengenai urusan pertanian sangatlah penting.

Lebih lanjut Tarsono menjelaskan pada kesempatan ini menghimbau Gapoktan harus selalu dikontrol agar fungsi Gabungan Kelompok Tani itu tepat sesuai tanggung jawab dan fungsinya karena esensi kelompok tani itu adalah gotong royong dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertanian yang dikomandoi oleh Ketua Gapoktan. Sehingga ketika adanya penyaluran bantuan dari pemerintah sasarannya tepat pada kelompok tani yang benar dan menghindarkan dari penyaluran bantuan alat pertanian menjadi sia-sia dan tidak diberdayagunakan dengan benar sehingga jatuh kepada kelompok tani yang tidak menjalankan kewajiban sesuai dengan fungsinya.

“Kita sebagai petani harus bersemangat sebagai pejuang pangan sehingga yang perlu diperhatikan ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di samping sarana dan prasarana pertanian juga pentingnya peran pemerintah menghadirkan kegiatan petani itu sendiri untuk tambahan penghasilan ekonomi petani dengan cara menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi petani”, jelas Tarsono.