Wabup Majalengka Beberkan Penurunan Angka Stunting dan Kemiskinan di Hadapan Menko PMK

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID – Menteri Kordinator ( Menko ) Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggelar rapat kordinasi dengan pokok pembahasan “Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim bersama enam Kabupaten/Kota di Jawa Barat secara daring Kamis ( 19/01/2023).

Mewakili Bupati Majalengka, Wabup Majalengka Tarsono D. Mardiana didampingi Forkopimda, Assda 1, kepala Bapedalitbang, Kepala DP3AKB, Kepala Diskominfo, Dinkes, Rumkimtan, Camat ikuti secara virtual dari Gedung Yudha Karya Pemkab Majalengka.
Saat membuka acara tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pertemuan ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo dalam mempercepat pemenuhan target penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim di kabupaten/kota.

Sehubungan pada tahun 2023 ini harus dilakukan percepatan pemenuhan target, Muhadjir mengajak agar perlu adanya kinerja yang lebih keras lagi dan kalau bisa paling tidak penurunan angka stunting di tahun ini bisa mendekati target 3,8%”, Jelasnya.

Sementara Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana dalam paparanya menjelaskan bahwa penangana stunting dan kemiskinan di Kabupaten Majalengka mulai mengalami penurunan.

Permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan berat yang dihadapi Bangsa Indonesia. Keduanya harus ditangani dengan baik untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju tahun 2045. 

” Berbagai program dan sinergitas dengan semua steakholder terus di jalankan , ini semua sebagai langkah proatif Pemerintah Daerah dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan yang ada di Kabupaten Majalengka, ” jelas Wabup.

Ada berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti memberikan tambahan makanan bergizi untuk warga bumil, berikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada kaum remaja yang hendak menikah maupun sosialisasi ke berbagai sekolah.
“Alhamdulilah angka kasus stunting di Majalengka mengalami penurunan. Selama satu tahun, untuk periode 2020-2021 dari data awal sebanyak 4382 kasus kini menjadi 2932 kasus ‘ ungkap Wabup.