Sekda Buka Peparkab Olahraga Layanan Disabilitas Tahun 2017

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka Persiapan Paralympic Kabupaten, Dinas Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kab. Majalengka menggelar Lomba Olahraga Layanan Khusus Disabilitas, kegiatan dibuka oleh Sekda mewakili Bupati, bertempat di Gelanggang Generasi Muda Majalengka, Selasa (29/8).

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, para staf ahli, Asisten Daerah Kab. Majalengka, para Kepala OPD, Ketua Umum Pengcab NPCI beserta jajarannya, para Camat, para Guru pendamping, para Wasit, para Juri Lomba, para Peserta lomba penyandang disabilitas, para orang tua pendamping, serta undangan lainnya.

Acara diawali dengan pertunjukan Tari Khibenakaan dari siswa-siswi penyandang disabilitas serta pertunjukan Seni beladiri Pencak Silat, kemudian dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Penyelenggara serta sambutan Bupati Majalengka yang diwakili Sekda.

Dalam laporannya Ketua Penyelenggara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Drs. Agus Permana, M.P., melaporkan bahwa dasar penyelenggaraannya Undang-undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan Kejuaraan Olahraga, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kejuaraan Olahraga dan Program Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Tahun 2017, kegiatan ini digelar dari tanggal 29-31 Agustus 2017.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengembangkan minat dan bakat olahraga bagi para penyandang disabilitas yang ada di Kab. Majalengka, meningkatkan kesehatan dan rasa percaya diri bahwa kaum disabilitas bisa berprestasi di bidang olahraga, momentum peningkatan gairah dan motivasi bagi para penyandang disabilitas untuk berlatih dan berprestasi di ajang olahraga, ajang seleksi pembentukan tim kontingen Porda Majalengka pada ajang Peparda Tahun 2018 di Bogor. Kegiatan ini mempertandingkan 4 cabang olahraga yaitu Renang, Atletik, Bulu tangkis, Tenis Meja, jenis yang dilombakan peserta lomba terdiri dari empat jenis penyandang Disabilitas yaitu Tunanetra, Tuna Grahita, Tuna Daksa, dan Tuna Rungu.

Sementara itu dalam sambutannya Bupati Majalengka yang dibacakan oleh Sekda, Drs. H. Ahmad Sodikin, MM., mengatakan bahwa sangat menyambut baik dan gembira atas diselenggarakannya Paperkab Lomba Olahraga Layanan Khusus Disabilitas Tahun 2017, berbicara tentang Disabilitas, tidak hanya berbicara tentang Sport Science dan Rules, melainkan berbicara mengenai hal yang lebih luas dalam kehidupan ini, berbicara tentang olahraga disabilitas setiap kita haruslah memiliki komitmen untuk menumbuhkan rasa hormat dalam diri kita bagi kaum disabilitas. Terdapat 30 orang penyandang disabilitas yang berprestasi dan meraih hasil yamg membanggakan di bidang olahraga yang pernah mengikuti event-event di tingkat Jawa Barat dan Nasional.

Lebih lanjut Bupati mengatakan kreativitas yang tumbuh dalam jiwa seorang penyandang disabilitas merupakan aset Bangsa yang sanagat berharga, dengan adanya lomba olahraga khusus disabilitas banyak anak terjaring untuk dirangkul dalam mengembangkan potensi olahraga yang ada dalam dirinya. Pemerintah Kab. Majalengka memiliki perhatian yang besar terhadap penyandang disabilitas termasuk Atlet disabilitas, hal ini ditandai dengan dikirimkannya atlet-atlet disabilitas Kab. Majalengka dalam berbagai event kejuaran baik di tingkat Provinsi maupun Nasional, dengan harapan atlet-atlet yang mengikuti kegiatan ini bisa mengikuti jejak Seniornya yaitu Hari asal Maja, atlet Bulu tangkis          yang telah meraih prestasi juara di tingkat Asia yaitu kejuaraan Asian Para Games.

Olahraga disabilitas memiliki ajang Multi Event diantaranya, Asean Para Games untuk tingkat kawasan Asia Tenggara, Asian Para Games untuk tingkat Asia, Paralympic Games untuk kejuaraan Tingakt Dunia. Dari ajang olahraga Disabilitas inipun dapat ditelaah bahwa NPC Indonesia bukanlah sekedar olahraga fungsional yang hanya mendapat perhatian ala kadarnya saja namun harus menjadi prioritas yang utama karena menyangkut harat dan martabat Bangsa.

“Kegiatan ini saya harapkan dapat dikelola dengan baik dan profesional, sehingga dapat melahirkan bibit-bibit atlet olahraga disabilitas yang pada nantinya dapat mengangkat prestasi dan mengahrumkan nama daerah bahkan Bangsa dan Negara”, tutur Bupati.