MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-73 Tahun 2018, Yonif Raider 321 Galuh Taruna bekerjasama dengan Pemkab Majalengka menyelenggarakan upacara peringatan HUT TNI ke-73, bertempat di Alun-alun Majalengka, Jum’at (5/10).
Upacara yang berjalan hidkmat diikuti oleh pasukan Yonif 321 Raider GT, Kodim 0617 Majalengka, Lanud S. Sukani, Polres Majalengka, Satpol PP, Dishub, Gultor, PNS Kemhan, Menwa, PPI, Senkom, Ormas Pemuda Pancasila, Banser NU, Purna Paskibraka, Pramuka SLTP, Pelajar SLTP/sederajat.
Turut menghadiri acara tersebut Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD, unsur Forkominda, Dandim 0617, Kapolres, Dan Yon Raider 321/GT Kostrad, Dan Lanud S. Sukani, Kajari, Kepala Pengadilan Negeri, Ka Kemenag, Perwira, Bintara, Tamtama, Ketua LVRI, Veteran dan Purnawirawan TNI, para Staf Ahli, Asisten Daerah Kab. Majalengka, kepala OPD, para Camat, Organisasi Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Upacara dipimpin oleh Lettu Inf Rendy (Pasipers Yonif R 321/GT Kostrad) dan Plt Bupati Majalengka sebagai Inspektur Upacara. Upacara HUT TNI ke-73 diawali dengan pembacaan Sapta Marga TNI oleh petugas dari TNI kemudian pembacaan amanat oleh Inspektur Upacara.
Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd., mengatakan bahwa Selaku insan yang beriman dan bertakwa, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, atas limpahan rahmat kesehatan serta kekuatan dari-Nya, pada hari ini kita dapat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 TNI dan pada kesempatan ini pula marilah kita sejenak memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar meringankan beban yang menimpa saudara-saudara kita di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Demikian pula beban yang masih diderita saudara-saudara kita di Lombok.
TNI bersama-sama berbagai komponen bangsa lainnya telah bekerja bahu membahu. Kita berupaya sekuat tenaga meringankan beban yang diderita saudara-saudara kita. TNI telah mengerahkan personel dan alutsistanya untuk memberikan pertolongan pertama, melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan, serta memulihkan sarana dan prasarana secara bertahap, karena apa yang dilaksanakan di lokasi bencana, baik pengerahan personel maupun alutista, adalah sebagian dari bentuk profesionalisme TNI. Oleh karenanya sangat tepat apabila peringatan HUT TNI ke-73 tahun 2018 ini, mengambil tema “Profesionalisme TNI untuk Rakyat”. Tema singkat namun padat ini mengandung makna bahwa TNI yang senantiasa ditingkatkan profesionalismenya melalui berbagai pendidikan, latihan, persenjataan, alutsista serta dipenuhi kesejahteraannya oleh negara, adalah semata-mata untuk seluruh rakyat Indonesia.
Profesionalisme TNI diwujudkan dalam pelaksanaan operasi dan kegiatan-kegiatan serta latihan TNI dalam rangka menjalankan tugas pokok yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala macam ancaman dan gangguan. TNI juga turut serta dalam menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda dalam misi Perserikatan Bangsa Bangsa ke berbagai negara sebagai bentuk partisipasi negara dalam mewujudkan perdamaian dunia. Sebagai alat negara, tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun di masa depan yang semakin kompleks. Perkembangan politik, ekonomi dan teknologi global, telah menciptakan ruang atau dimensi dan metode peperangan baru. Krisis ekonomi yang diikuti dengan ketegangan percaturan politik global, membawa ketidakpastian dan kekhawatiran dalam menjangka prospek masa depan.
Perang telah menjadi tidak terbatas (unrestricted war) masuk ke berbagai dimensi, seperti perang ekonomi, perang dagang, perang hukum, perang siber, perang opini, dan bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan adanya perang mata uang di berbagai negara- Era perang kinetik bergeser ke arah perang digital, non-letal tapi tetap menimbulkan dampak sangat merugikan bagi kehidupan masyarakat bernegara. Konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional, selain melahirkan dimensi-dimensi ruang palagan baru, juga menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai.
Selain menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, kita juga harus menghadapi gejolak alam yang terjadi akhirakhir ini. TNI sebagai satuan yang siaga di masa damai, harus membantu Pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di berbagai daerah. Pada tahun 2018 ini TNI telah terlibat dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah, seperti kejadian luar biasa gizi buruk di Asmat – Papua, letusan gunung Agung di Bali, kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, gempa bumi di Lombok, dan saat ini gempa bumi di Palu. Belajar dari pengalaman masa lalu, mencermati perkembangan di masa kini dan memperhatikan tantangan-tantangan di masa depan, maka TNI harus terus mentransformasi diri, menjadi kekuatan militer yang profesional, handal dan kapabel menghadapi berbagai bentuk ancaman dan gangguan.
Pembangunan TNI yang terstruktur dalam rencana Postur TNI dan Rencana Strategis TNI, pada tahun 2018 telah mencapai 61 target Minimum Essential Force (MEF), dan diharapkan pada akhir tahun 2019 akan mencapai 72% dan Berbagai jenis alutsista akan berdatangan pada akhir tahun 2019
Sedangkan pembangunan sarana prasarana dan pemenuhan alutsista, terus dilaksanakan di empat satuan baru. Dalam tugas-tugas selain perang, TNI juga terlibat dalam pengamanan pemilu. TNI berkomitmen untuk terus menjaga netralitas, dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. Kesuksesan pengamanan Pilkada 2017 dan 2018 menjadi batu pijakan dalam pengamanan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden tahun 2019. Untuk itu, saya akan memberikan penekanan-penekanan kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada, untuk dipedomani dan dilaksanakan, sebagai berikut :
- perkokoh iman dan takwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta luaskan hati untuk terus beribadah, karena hanya kepada-Nya lah kita berserah diri dan mendapatkan kekuatan.
- pertahankan dan tingkatkan soliditas TNI serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, agar kita selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa.
- tingkatkan kewaspadaan dan profesionalisme karena setiap saat tugas selalu menanti, menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang dilimpahkan kepada TNI.
- mantapkan netralitas TNI baik sebagai individu maupun satuan, dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. Janganlah terpancing emosi dan upaya-upaya melibatkan diri dalam mendukung kelompok tertentu selama pentahapan pemilu.
- jalanilah setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita adalah semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.
Usai pembacaan Amanat, acara dilanjutkan dengan Atraksi Marching Band dari SMK Kehutanan Kadipaten kemudian di akhiri Demontrasi pembebasan tawanan oleh tim Gultor Yonif R 321/GT Kostrad.