Peringati Hari Angklung Sedunia, Bupati Majalengka Dorong Permainan Angklung Jadi Agenda Rutin

| 0
Hari Angklung Sedunia momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan alat musik tradisional yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Dunia oleh UNESCO

Majalengka, 17 November 2025 — Semangat kebersamaan dan harmoni bergema di halaman SMPN 1 Majalengka. Ratusan siswa-siswi dengan ceria memainkan angklung, menandai peringatan Hari Angklung Sedunia pada Senin (17/11/2025).

Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan alat musik tradisional yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Dunia oleh UNESCO sejak tahun 2010.

Angklung: Warisan Budaya dan Filosofi Kebersamaan

Dalam sambutannya, Bupati H. Eman Suherman menekankan bahwa Angklung, sebagai kesenian Sunda yang mendunia, harus dipertahankan. Hal ini mengingat nilai sejarahnya yang mendalam dan perannya penting dalam budaya masyarakat Sunda.

“Upaya pelestarian tidak hanya untuk menjaga warisan budaya tetapi juga untuk mengembangkannya ke generasi mendatang melalui pendidikan seperti sekarang ini,” tutur Bupati.

Bupati juga menyoroti filosofi mendalam yang terkandung dalam permainan angklung. Memainkan angklung secara bersama-sama mengajarkan pemainnya untuk menjalin kerjasama dan kekompakan menuju suatu harmoni yang indah.

“Bermain angklung antar sesama pemain harus saling berkoordinasi, hal ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan,” jelasnya.

Nilai-nilai budaya Sunda seperti kekompakan, kebersamaan, dan saling mengasihi, yang selaras dengan filosofi angklung, perlu terus dijaga dan diperkenalkan sejak dini kepada para pelajar.

Dorongan Menjadi Agenda Rutin dan Aksi Massal

Bupati Majalengka berharap kegiatan peringatan Hari Angklung Sedunia ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian seni tradisional, tetapi juga momentum untuk menginternalisasi filosofi budaya Sunda kepada generasi muda.

Untuk itu, Bupati H. Eman Suherman secara khusus menginstruksikan agar permainan Angklung dengan banyak peserta dapat dimasukkan sebagai salah satu agenda utama pada peringatan Hari Jadi Majalengka mendatang.

Peringatan Hari Angklung Sedunia di SMPN 1 Majalengka ini sekaligus mendorong Majalengka untuk semakin menghidupkan kekayaan seni daerahnya dan menjadikan angklung sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya lokal.