Pemerintah Kabupaten Majalengka bekerjasama dengan Kapolres dan Kodim 0617 Majalengka membentuk sinergitas penanganan dampak covid-19 yang berfokus kepada desa dengan program Desa Tangguh.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Kordinasi Perwujudan Desa Tangguh di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka bertempat di gedung yudha Karya Kamis 18/06.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati, Wakil Bupati, Kapolres , Dandim, Sekda, Kepala OPD dan Camat.
Bupati Majalengka DR.H.Karna Sobahi ,M. MPd mengatakan penerapan model desa tangguh ini di sesuaikan dengan kondisi budaya atau kearifan lokal tiap masing masing desa.
Menurut Bupati desa tangguh ialah desa yang memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang dikhawatirkan berimbas mewabahnya Covid-19 yang bermutasi menjadi penularan secara lokal atau transmisi lokal, selain itu desa tangguh diharapkan mampu memulihkan ekonomi sosial masyarakat.
Berikut ini sasaran yang akan dilaksanakan dalam pencapaian Desa Tangguh
1. Partisipatif
Terbentuknya Relawan Covid-19 dengan keanggotaan Kepala Desa, BPD,RT RW, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Bidan Desa, PKK, Karang Taruna yang bermitra dengan :
Babinkamtibmas, Babinsa dan Pendamping Desa yang bertugas melakukan edukasi terkait Covid-19 , mendata penduduk rentan sakit, melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan hand sanitizer, melakukan pencatatan tamu, melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit atau Puskesmas, penerapan Protokol kesehatan di tempat ibadah, membentuk posko desa, swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan protokol Kesehatan.
2. Menyiapkan Tempat isolasi untuk antisipasi warga yang terkena Covid-19, merekomendasikan warga yang pulang untuk melakukan isolasi mandiri, Koordinasi yang intensif dengan Sejumlah Fasilitas Kesehatan.
3. Produktif
memastikan masyarakat tetap beraktivitas dalam kegiatan ekonomi baik itu di bidang pertanian, perikanan, perdagangan dan sektor usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Pemerintah Desa memperkuat dan meningkatkan lumbung pangan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan untuk mengantisipasi kekurangan ketersediaan pangan akibat meningkatnya harga pangan yang merupakan dampak adanya pandemi Covid-19.