Kementan Gelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar “Temu Teknis Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial Menuju Majalengka Raharja” (Religius, Adil, Harmoni dan Sejahtera), di Gedung Serbaguna Galuh Pakuan di Desa Rajagaluh Kec. Rajagaluh, Kab. Majalengka, Jawa Barat, Selasa (12/3).

Acara Temu Teknis Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial dihadiri oleh Wakil Bupati Majalengka,  Kepala BPPSDMP yang diwakili Sekretaris Badan PPSDMP beserta jajaran dari Kementan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Jawa Barat, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Majalengka, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, Dandim 016/Majalengka dan undangan lainnya.

Kegiatan tersebut diikuti 1.500 orang yang terdiri dari Penyuluh Pertanian sebanyak 231 orang, Petani/Peternak  924 orang, Rumah Tangga Miskin (RTM) 125 orang, Santri Tani Milenial 220 orang, yang tersebar berada di 15 Kecamatan se Kabupaten Majalengka.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana mengucapkan banyak terima kasih kepada  pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan kepada Kabupaten Majalengka secara intens setiap tahunnya.

Saat ini Kabupaten Majalengka sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di berbagai sektor dalam rangka menunjang keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati  supaya terus berkembang dan maju. Dampak yang timbul karena keberadaan Bandara Internasional diantaranya pertumbuhan industri yang telah masuk ke daerah Majalengka bisa mengurangi lahan pertanian.

“Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Majalengka terutama Kepala Dinas Pertanian, agar memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada di sekitar lingkungan kita, supaya keberadaan pola pertanian tetap tumbuh”, ujar Tarsono.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berharap kegiatan Temu Teknis Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial ini akan meningkatkan daya saing sumber daya manusia pertanian, untuk lebih giat lagi melakukan pendampingan, penerapan teknologi dan mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

Penyuluh dan petani yang memiliki daya saing serta inovatif akan memberi manfaat bagi pembangunan pertanian Indonesia dan peningkatan ekspor pertanian. Jika potensi petani milenial semakin meningkat, maka akan terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang. Salah satunya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Lahan Pertanian Berkelanjutan yang tidak boleh digunakan untuk kegiatan ekonomi lainnya.

Kementerian Pertanian telah melakukan perubahan-perubahan dalam proses perizinan, baik izin ekspor maupun investasi. Sebelumnya, izin ekspor membutuhkan waktu 2 sampai 3 bulan, tetapi saat ini hanya butuh waktu 3 jam. Dengan proses izin ekspor cepat dan proses perkarantinaan tidak lagi dilakukan di pintu masuk pengeluaran, tetapi cukup petugas memeriksa secara aktif hingga memberikan sertifikat phytosanitary. Di bandara dan pelabuhan tidak ada lagi pemeriksaan, tapi langsung ke negara tujuan ekspor.

Demikian juga alokasi anggaran untuk petani diperbesar, anggaran ini langsung ditujukan kepada petani dan apabila petani mengalami gagal panen maka pemerintah menyediakan asuransi pertanian. Dampak dari perubahan kebijakan selama empat tahun terakhir, ekspor pertanian secara nasional naik 30% dan ekspor pertanian di Provinsi Jawa Barat meningkat 44%, produk domestik bruto sektor pertanian secara nasional meningkat 42,5% dan untuk Jawa Barat meningkat 47,8%.

Pada kesempatan tersebut dilakukan dialog interaktif antara penyuluh, petani dan santri tani milenial dengan Wakil Bupati Majalengka dan Kepala Badan PPSDMP Kementan yang diwakili Sekretaris Badan PPSDMP. Selain itu, diserahkan bantuan bidang pertanian yang meliputi bantuan hortikultura, perkebunan, tanaman pangan, peternakan, KRPL ayam dan alsintan, serta bimbingan teknis beternak ayam dan budidaya cabai.

Ditjen Tanaman Pangan memberikan bantuan berupa benih padi sebanyak 437.500 kg (17.500 Ha), benih kedelai 200.00 kg (5.000 Ha), benih jagung 252.500 kg (16.800 Ha). Ditjen Hortikultura memberi bantuan bibit bawang merah (umbi), bawang merah (biji), cabai besar dan bawang putih. Ditjen Perkebunan memberi bantuan bibit tembakau dan pupuk NPK.

Badan Litbang memberi bantuan ayam sebanyak 6.178 ekor bagi RTM (Rumah Tangga Miskin) beserta kandangnya. Badan PPSDM memberi ayam 22 KSTM. Badan Ketahanan Pangan memberi bantuan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Penumbuhan dan Pengembangan. Sedangkan Ditjen PSP memberi bantuan traktor roda dua, pompa air, cultivator dan hand sprayer.