MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2019, Pemkab Majalengka menyelenggarakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila bertempat di Alun-alun Majalengka, Sabtu (1/6).
Upacara diikuti oleh pasukan Kodim 0617 Majalengka, Lanud S. Sukani, AKPOL, Satpol PP, Dishub, PNS, Hansip Linmas, LIDIK, Pemuda Pancasila, LSM Penjara, LMP, Tagana,FKPPI,Mahasiswa, Pramuka SLTP, Pramuka SLTA, siswa SLTP dan siswa SLTA.
Turut menghadiri acara tersebut Sekretaris Daerah, unsur Forkominda, para Staf Ahli, Asisten Daerah Kab. Majalengka, para Kepala OPD, pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka, Dharma Wanita, veteran, organisasi kemasyarakatan, serta undangan lainnya.
Upacara peringatan diawali dengan pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara, Pembukaan UUD 1945 oleh petugas, dan pembacaan sambutan dari dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia.
Mengawali sambutan, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia yang dibacakan Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd., mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para ”pendiri bangsa” merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan ”Bhinneka Tunggal Ika”.
Lebih lanjut Bupati menambahkan, Sebagai negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun ”Tamansari Kebudayaan” yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua.
Untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati menjelaskan bahwa melalui peringatan hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi ”Politik Harapan” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia.