MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2017, Pemkab Majalengka menyelenggarakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang bertempat di Alun-alun Majalengka, Kamis (1/6).
Upacara diikuti oleh pasukan Yonif 321 Raider GT, Kodim 0617 Majalengka, Lanud S. Sukani, Polres Majalengka, Satpol PP, Dishub, PNS, PNS Setda, Hansip Linmas, FKPPI, PPM, PP, GP Ansor, Gibas, Pramuka SLTP, Pramuka SLTA, siswa SLTP dan siswa SLTA.
Turut menghadiri acara tersebut Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, unsur Forkominda, para Asisten Bupati, kepala OPD, para Camat se-Kabupaten Majalengka, pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka, Dharma Wanita, veteran, organisasi kemasyarakatan, pramuka, dan undangan lainnya.
Upacara peringatan diawali dengan pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara, Pembukaan UUD 1945 oleh petugas, dan pembacaan amanat dari Presiden Republik Indonesia.
Dalam amanatnya, Presiden Republik Indonesia yang dibacakan Bupati Majalengka Dr. H. Sutrisno, SE., M.Si., mengatakan upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Presiden mengingatkan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman, berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Namun, saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax.
Selanjutnya Presiden mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Presiden berpesan untuk menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan di antara seluruh bangsa Indonesia. Saling bersikap santun, menghormati, toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa, saling bahu-membahu dan bergotong royong demi kemajuan Indonesia.