MAJALENGKAKAB.GO. Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439H, Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat Resor Majalengka bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka mengadakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018, bertempat di Alun-alun Majalengka, Rabu (6/6).
Upacara berjalan khidmat diikuti oleh pasukan Yonif 321 Raider GT, Satlantas, Satsabhara, Mitra Polri, Orari/Rapi, Satintelkam, Satreskrim, Satnarkoba, Senkom, Satpol PP, Dishub, Dinas Kesehatan, BPBD Kab. Majalengka, Banser NU, Pemuda Pancasila, Pramuka Saka Bhayangkara, Ranmor Tim Pengurai Satlantas, Ranmor Tim Pengurai Raimas Sabhara, Patroli Keamanan Sekolah (PKS).
Turut menghadiri acara tersebut Kapolres Majalengka beserta jajarannya, Sekretaris Daerah, perwakilan Kodim 0617 SGJ, Yonif Raider 321 GT, Lanud S. Sukani, unsur Forkominda, para Kepala OPD, para Polsek se-Kab. Majalengka, para pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka, dan undangan lainnya.
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat diawali dengan laporan Komandan Upacara dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan serta penyematan pita operasi oleh Inspektur Upacara.
Dalam amanatnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang dibacakan Bupati Majalengka Dr. H. Sutrisno, SE., M.Si., mengatakan bahwa Apel Gelar Pasukan ini merupakan wujud kesiapan Polri dalam menghadapi kegiatan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1439H serta sebagai sarana untuk konsolidasi dan pengecekan personil serta perlengkapan sarana dan prasarana sebelum menghadapi tugas pengamanan di lapangan. Kegiatan Operasi Ketupat tahun 2018 akan dilaksanakan selama 18 hari mulai tanggal 7 s.d 24 Juni 2018 dengan melibatkan total 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.
Selanjutnya Kapolri menjelaskan rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017 disertai analisis potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018. Sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini, setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, kondisi kamtibmas tertib, kondusif dan aman, serta ancaman tindak pidana terorisme.
Dalam mewujudkan stabilitas harga pangan, Polri telah membentuk Satgas Pangan untuk memantau dan menjaga harga pangan agar tetap stabil. Untuk kelancaran lalu lintas, Kapolri menekankan kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan kecelakaan agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat dan mengoptimalkan pelayanan pada 3.097 Pos Pengamanan, 1.112 Pos Pelayanan, 7 Pos Terpadu, dan 12 Pos Check Point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.
Sementara itu berkaitan dengan menjaga kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif, Kapolri mengingatkan kepada seluruh Kasatwil untuk mampu menekan angka kejahatan konvensional seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal dan hipnotis dengan mengambil langkah pre-emtif maupun preventif. Kemudian untuk terorisme, Kapolri menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike).
Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolri mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat tahun 2018.