MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Ke-3 Tahun 2017 Tingkat Kab. Majalengka, Kementerian Agama Kab. Majalengka bekerjasama dengan Pemkab Majalengka menyelenggarakan upacara peringatan Hari Santri Nasional bertempat di Alun-alun Majalengka, Senin (23/10).
Upacara yang berjalan hidkmat dan tertib diikuti oleh peserta upacara dari unsur OPD, Kecamatan se-Kab. Majalengka, Ormas Islam se-Kab Majalengka, PC NU, DPD LDII, DPD Muhammadiyah, DPD Persis, DPD PUI, DPD FKDT, Para Santri dari Ponpes se-Kab. Majalengka.
Turut menghadiri acara tersebut Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, unsur Forkominda, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua MUI, para Staf Ahli, Asisten Daerah Kab. Majalengka, para Kepala OPD, Ketua BAZNAS Kab. Majalengka, Pimpinan/Direktur BUMN/BUMD, para Camat, Para Ketua Ormas Islam, para Alim Ulama, para Pimpinan Ponpes se-Kab Majalengka,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para Santri, serta undangan lainnya.
Dalam laporannya, ketua penyelenggara yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Majalengka, Dr. H. Yayat Hidayat, M.Ag., melaporkan bahwa dasar kegiatannya Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, Surat Edaran Menteri Agama RI No. 22664 Tahun 2017 Tentang Hari Santri. Maksud dan tujuan diselenggarakannya peringatan Hari Santri Nasional merupakan momen strategis guna merevitalisasi etos semangat keserdahaan dan spiritualisme para santri, dengan peringatan Hari Santri Nasional dijadikan sebagai penguat paham Kebangsaan yang bersintesis dengan Keagamaan, spirit Nasionalisme adalah bagian dari iman, peserta kegiatan melibatkan 12 ribu orang yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat terdiri dari unsur OPD, BUMN/BUMD, Kecamatan se- Kab. Majalengka, Ormas Islam, para Guru dan pelajar RA, MI, MTs, MA se-Kab. Majalengka, para Santri dari seluruh Ponpes se-Kab. Majalengka. Adapun kegiatan lainnya yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2017 yaitu dzkir, sholawat, dan seminar Kebangsaan yang diselenggerakan oleh keluarga besar Nahdatul Ulama Majalengka di Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi.
Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Majalengka, Dr. H. Sutrisno, SE., M.Si., mengatakan bahwa peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan bukti pengakuan Negara atas jasa para ulama dan santri dalam memperjuangkan, mengawal dan mengisi kemerdekaan. Ketentuan Hari Santri Nasional ini tertuang dalam Keputusan Presiden No. 22 Tahun 2015, Hari Santri Nasional ditetapkan tanggal 22 Oktober karena pada tanggal tersebut bertepatan dengan penandatanganan resolusi jihad bagi santri untuk mengahadapi penjajah yang digagas oleh KH. Hasyim Asyari. Resolusi Jihad tersebut sekaligus merupakan ikrar dukungan para ulama dan para santri terhadap pemerintahan Indonesia, dimana pada saat itu Kemerdekaan RI dirongrong oleh kedatangan tentara Sekutu yang bermaksud merebut kembali Kemerdekaan RI.
Lebih lanjut Bupati memaparakan bahwa peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan wujud penghormatan kepada sejarah perjuangan para Ulama dan Santri serta bentuk penghargaan atas kontribusi mereka terhadap bangsa dan negara tercintanya, dari sinilah pentingnya Hari Santri kita peringati untuk dijadikan inspirasi dan pijakan moral perjuangan dalam mengaktualisasikan keikhlasan berkorban demi utuhnya kesatuan Negara RI. Momentum Hari Santri ini perlu diperankan dalam penguatan gerakan paham kebangsaan dan bersintesis keagamaan, spirit cinta tanah air sebagai bagian dari iman. Islam dan ajarannya tidak bisa dilaksanakan tanpa tanah air, mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas tanah air, karena itulah islam harus bersanding dengan paham kebangsaan.
“Hari santri Nasional diperingati sebagai upaya untuk memeperkuat identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia, meningkatkan nilai-nilai kesantrian yang penuh dengan keimanan, ketaqwaan dan kesolehan sosial”,tutur Bupati.
Usai sambutan Bupati, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bantuan sarana keagamaan secara simbolis dari Baznas Kab. Majalengka untuk Masjid/Mushola Dinas/Instansi dan Sekolah serta Beasiswa tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMK/MA dan Perguruan Tinggi kemudian ditutup dengan defile pawai Hari Santri Nasional dengan berjalan kaki melewati Gazebo yang melibatkan peserta pawai dari unsur OPD, Kecamatan se-Kab. Majalengka, Ormas Islam, pelajar/santri se-Kab. Majalengka.