Bupati Majalengka Resmi Membuka Kegiatan Monitoring Program Padat Karya Tunai Desa Dan Kelurahan di Kab.Majalengka

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID – Pemerintah Kabupaten Majalengka menggulirkan Program Padat Karya Tunai (PKT) dengan mengusung konsep pembangunan berbasis kerakyatan. Program tersebut diluncurkan Bupati Majalengka, Dr. H.Karna Sobahi,M.M.Pd., di penghujung akhir masa jabatannya, program tersebut dalam upaya memberikan kesempatan kepada masyarakat di 330 Desa dan 13 Kelurahan se-Kab.Majalengka untuk mendapat pekerjaan, hal tersebut di sampaikan Bupati pada saat monitoring progam PKT di Desa Kawunghilir Kecamatan Cigasong, Rabu (01/11/2023).

Dalam penyampaiannya Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi,M.M.Pd., mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan melalui program padat karya (PKT) di tiap desa dan kelurahan ini melibatkan peran aktif masyarakat dalam upaya memberdayakan masyarakat serta memajukan daerahnya masing-masing.

“Melalui program PKT ini, rakyat di Desa diberdayakan, mendapatkan kesempatan lapangan pekerjaan, mendapat upah, serta yang utama ada produk yang dihasilkan ataupun pembangunan yang dihasilkan dari kegiatan tersebut demi kesejahteraan masyarakat di Desa/kelurahan tersebut,” Ucap Bupati.

Dimulai dari hari ini hingga lima hari ke depan, Pemkab Majalengka mengerahkan beberapa tim termasuk Wakil Bupati, Sekda beserta seluruh Kepala OPD ikut serta terlibat didalamnya untuk bersafari melakukan Rembug Desa dalam tahapan awal yang setiap harinya digelar di 70 Desa/Kelurahan, dengan perhari Dua Desa dikunjunti kemudian dihari berikutnya melakukan monitoring ke titik lokasi pelaksanaan PKT.

Bupati menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh tahapan program PKT ini, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Sehingga menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan lokal dan memberikan dampak yang lebih signifikan, partisipasi langsung masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program adalah kunci keberhasilan.

Pemkab Majalengka telah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp. 69 miliar untuk 330 Desa dan 13 Kelurahan se-Kab.Majalengka dengan setiap desanya mendapatkan kucuran dana sebesar 200 juta lewat program ini, yang akan digunakan untuk berbagai proyek pembangunan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di Kab.Majalengka.

Ditempat yang sama adapun keterangan dari Kepala Desa Kawunghilir, Hj.Yosa Novita, mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya Pemkab Majalengka, khususnya Bupati Majalengka yang telah memberikan peluang kerja bagi warganya melalui program Padat Karya Tunai (PKT) ini.

“Terima kasih Pak Bupati atas perhatiannya dalam memberikan peluang kerja bagi warga kami sehingga mereka dapat lebih diberdayakan dan mendapat kesempatan untuk lebih meningkat perekonomian keluarga dengan mendapatkan upah dari program PKT tersebut,” ujarnya.

“Adapun bentuk realisasi dari program PKT di Desa Kawunghilir, yakni dalam bentuk pembangunan tembok penahan tanah di tebing yang terletak di sebelah selatan kantor desa, hal tersebut sangatlah diperlukan demi menjaga keselamatan warga desa Kawunghilir dari Bencana tanah longsor atau yang lainnya terlebih tidak lama lagi akan memasuki musim penghujan, oleh karena itu pembangunan TPT sangat tepat dalam program PKT ini,”ucapnya.

Proyek ini bukan hanya memajukan infrastruktur, tetapi juga memberdayakan warga setempat dengan melibatkan 60 orang warga dalam prosesnya, sehingga semua dapat merasakan manfaatnya.

Selepas kunjung ke Desa Kawunghilir Bupati kemudian melakukan monitoring pelaksanaan PKT di Desa Karayunan, program PKT di Desa Karayunan juga melibatkan masyarakat dalam pembangunan sarana pertanian dan pemeliharaan jalan usaha tani.

“Upaya ini membantu memperkuat sektor pertanian dan secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan warga setempat,” tutur Kepala Desa Karayunan, Diding Ahyadi.

Menurutnya, banyak manfaat dari sistem pembangunan dengan pendekatan berbasis kerakyatan, maka program PKT yang digulirkan oleh Pemkab Majalengka adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas dalam pembangunan lokal.