MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka mengukuhkan persiapan menjelang Pilkada serentak Tahun 2018 khususnya di Kab. Majalengka, Polres Majalengka bekerjasama dengan Pemkab Majalengka serta Kodim 0617, mengadakan Apel Besar Tiga Pilar, bertempat di Aula Islamic Center, Senin (30/10).
Hadir pada acara tersebut Kapolres yang diwakili Wakapolres, Dandim 0617 yang diwakili Kasdim, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Politik, para Kepala OPD, para Kapolsek se-Kab. Majalengka, para Camat se-Kab. Majalengka, para Danramil se-Kab. Majalengka, para Kepala Desa/Lurah se-Kab. Majalengka, Kepala unit Kamtibmas se-Kab. Majalengka, Babinsa dan Babinkamtibmas se-Kab. Majalengka, serta undangan lainnya.
Dalam arahannya Bupati Majalengka, Dr. H. Sutrisno, SE., M.Si., mengatakan bahwa apel besar tiga pilar yakni Pemeritah Kab. Majalengka, Polres Majalengka, dan Kodim 0617 bertujuan dalam rangka mengukuhkan suksesi persiapan menjelang Pilakada serentak tahun 2018 guna menciptakan keamanan dan ketertiban. Kehadiran tiga Pilar bagaimana konsentrasinya dalam mengamankan Pemilu adalah bagaimana kita terus menerus berkesinambungan menjaga keamanan dan ketertiban di negeri kita ini, kemudian dalam konteks menghadapi proses demokrasi, Pemkab Majalengka bekerjasama dengan Ketua KPU telah mengadakan jalan sehat dalam mewujudkan gerakan peduli Pemilu.
Lebih lanjut Bupati memaparkan bahwa kegiatan yang berlangsung saat ini untuk mengadakan Apel Besar merupakan wujud kesiapan dari unsur pemerintah, unsur keamanan, unsur penegak hukum bahwa siap menghadapi proses demokrasi Pilkada serempak pada tanggal 20 Juni 2018. Infrastruktur panitia proses demokrasi Pilkada serempak, Panwaslu bersama dengan Panitia Pengawas Kecamatan telah dilantik disisi lain pendaftaran Parpol sudah mulai proses pendaftaran, dalam waktu dekat oleh KPU akan dilakukan proses verifikasi dan jika tidak memenuhi syarat maka Parpol itu tidak bisa diikut sertakan dalam proses demokrasi baik itu Pilkada maupun Pilpres hal ini rentan terhadap kondisi keamanan dan ketertiban kita, untuk itu tugas dari aparat keamanan dan penegak hukum harus menjaga KPU dan juga Panwaslu dari segala bentuk gangguan keamanan. Pada Proses Pemilu 2018 Kab. Majalengka menjadi salah satu pesertanya dari 171 Kab/Kota dan Provinsi, pada proses demokrasi Pilkada nantinya akan menentukan bagaimana masa depan Majalengka lima tahun ke depannya, untuk itu diwajibkan bagi rakyat untuk datang dan hadir ke TPS.
“Apa yang kita jalankan pada saat ini dalam rangka mebangun sinergitas dengan peran keamanan, dengan aparat penegak hukum dengan pemerintah daerahnya semua kekuatan rakyat bersatu padu bagaimana menyukseskan proses demokrasi ini”,tutur Bupati.
Sementara itu arahan dari Wakapolres Majalengka, Kompol Ijang Syafei, S.Pd, SH., mengatakan bahwa ada tiga pilar lengkap sebagai ujung tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dan menjaga keamanan di Kab. Majalaengka ini, dimana ada Babinkamtibmas berjumlah 191 kemudian Babinsa berjumlah 313 serta Kepala Desa, lurah atau kuwu berjumlah 340 jadi keseluruhan berjumlah 844 pilar. Keberadaan tiga pilar ini berjalan sudah kompak ini diwujudkan dengan apresiasi dari Bapak Kapolda Jabar dalam kunjungannya di Kab. Majalengka termasuk dalam MoU Unit Patroli Kesehatan dan MoU Pencegahan Bahaya Narkoba dimasukan dalam Materi kurikulum Pendidikan di tingkat sekolah di Kab. Majalengka ini. Untuk kegiatan Apel Tiga Pilar ini satu-satunya baru dilaksanakan di Majalengka, hal ini tentunya wujud kekompakan sinergitas dari tingkat atas sampai dengan tingkat bawah oleh karena itu tiga pilar ini harus benar-benar kuat untuk menghadapi Pilkada 2018 dan harus terus bersinergi jangan sampai ada pihak-pihak yang menginginkan Majalengka ini tidak aman untuk itu kami siap untuk mengahadapi.
Dalam kerawanan Pilkada 2018 ini ada beberapa indeks dimensi yang harus kita pahami , kerawanan itu bisa timbul dari penyelenggara itu sendiri, dari Calon pemimpin, dari masyarakat atau pemilih, yang mana kita harus bisa memetakan kerawanan itu terutama di desa-desa, dari mulai pendaftaran kemudian kampanye, masa tenang, masa pemungutan suara,masa pelantikan. Upaya-upaya untuk maupun memetakan kerawanan sampai saat ini sudah berjalan di tingkat desa dan kecamatan antara lain melakukan patroli gabungan dan melakukan silaturahmi pada tokoh politik, agama, tokoh masyarakat baik secara formal informal itu semua dilakukan dalam rangka menciptakan situasi kondusif.