Majalengkakab.go.id- Dalam rangka memperingati Hari Pramuka, Pemkab Majalengka selenggarakan Upacara Puncak Peringatan Hari Pramuka ke-58 Tahun 2019 tingkat Kab. Majalengka, bertempat di Lap. GGM, Selasa (27/08). Upacara diikuti oleh Pramuka Siaga tingkat SD, Pramuka Penggalang tingkat SMP, dan Pramuka Penegak tingkat SMA se-Kab. Majalengka.
Kegiatan dihadiri oleh Sekda, Asda II, unsur Forkompinda hadir pada kesempatan tersebut Kapolres, Dandim 0617, Ka Kemenag, Ketua Kwarcab Pramuka Kab. Majalengka beserta para Ketua Kwartir Kecamatan se- Kab. Majalengka, para Kepala OPD, para Camat se-Kab. Majalengka, Ketua Dharma wanita Persatuan Kab. Majalengka beserta jajarannya, Persit Kartika Chandra serta para tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya Kwartir Nasional yang dibacakan oleh Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd., mengatakan bahwa pada tanggal 14 Agustus 2019 tentu segenap anggota gerakan Pramuka Indonesia memperingati hari Pramuka, organisasi kita saat ini genap berusia 58 tahun, peringatan Hari Pramuka adalah wujud dari rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas nikmat dan berkah persatuan dalam suatu wadah tunggal gerakan Pramuka. Hari Pramuka kali ini mengusung tema “Bersama Segenap Komponen Bangsa, Gerakan Pramuka Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”. Tema ini hadir di tengah-tengah keprihatinan banyaknya permasalahan kekinian yang mengancam keutuhan dan keberlangsungan negara dan bangsa Indonesia
Lebih lanjut Bupati mengatakan, dalam rangka Hari Pramuka kiranya agar kakak-kakak dan adik-adik dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut, merebaknya korupsi kolusi dan nepotisme, terpaparnya radikalisme dan terorisme serta maraknya penyalahgunaan narkoba merupakan kejahatan yang menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengajak segenap pengurus kwartir para pelatih dan pembina serta semua anggota pramuka senantiasa menjadi pionir dalam menanamkan nilai-nilai anti kejahatan luar biasa sehingga dapat membentengi generasi muda khususnya dari kecenderungan melakukan atau turut terlibat dalam kejahatan kejahatan tersebut, selain itu juga setiap anggota pramuka diharapkan menjadi ksatria yang sadar bencana yang rela menolong dan rela berkorban bagi sesama serta tabah ketika menghadapi bencana.
Selain itu Bupati menjelaskan, keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam pramuka baik warna, desain, atribut dan tata cara penggunaannya menunjukkan kurangnya perhatian selama ini tentang kesadaran arti penting persatuan dan kesatuan. Gerakan Pramuka akan siap sedia membangun keutuhan NKRI jika kesadaran akan persatuan menjadi hal utama. Untuk itu peninjauan dan pembaharuan seragam pramuka mempunyai ciri kesamaan mulai dari Sabang sampai Merauke dari Nias sampai pulau Rote mulai dari pembina sampai dengan anggota pramuka siaga serta mulai dari Kwartir Nasional hingga gugus depan, pembenahan yang menyeluruh akan segera dilakukan.
Kegiatan gerakan pramuka merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional sehingga penyelenggaraannya dengan jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal lainnya menjadi sangat penting pendidikan anak usia dini yang kini merupakan bagian dari program wajib belajar,
“Anggota Pramuka harus menepati janjinya Tri Satya yaitu kesediaan yang harus dimiliki para anggota pramuka dan dengan Dasadarma merupakan kebijakan yang harus menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku dalam keseharian sehingga dengan Tri Satya dan Dasa Darma tersebut anggota pramuka siap menjaga keutuhan NKRI melalui implementasi kehidupannya sehari-hari”, tutup Bupati. (Kominfo)