MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka memperingati HUT PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional Tahun 2018, Pemkab Majalengka menyelenggarakan upacara HUT PGRI dan HGN Tahun 2018, bertempat di Alun-alun Majalengka, Selasa (27/11).
Upacara diikuti oleh Kepala Sekolah, Ketua PGRI Kecamatan se- Kab. Majalengka, unsur Guru Himpaudi, IGTKI, Guru SD, SMP dan SMA se- Kabupaten Majalengka.
Turut menghadiri acara tersebut, unsur Forkominda, Kapolres, Dandim 0617, DanYon Raider 321/GT, Dan Lanud S. Sukani, Ketua Pengadilan Negeri Majalengka, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Majalengka, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Majalengka, Ketua PGRI Kab. Majalengka, para Kepala OPD, Ketua PKK dan Dharma Wanita Kab. Majalengka beserta jajarannya, Ketua IGTKI Kab. Majalengka, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Pendidikan serta undangan lainnya.
Mengawali kegiatan Upacara Peringatan HUT PGRI ke-73 dan HGN Tahun 2018, dibuka dengan penampilan musik tradisional Angklung yang sangat memukau dibawakan oleh persatuan Guru TK se- Kab. Majalengka yang berjumlah 1.100 orang dan juga dimeriahkan oleh penampilan Polisi Cilik yang melibatkan kurang lebih 90 Polisi Cilik dari tingkat Siswa Sekolah Dasar di Kab. Majalengka, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat PGRI oleh Ketua PGRI dan Amanat Pembina Upacara oleh Bupati.
Dalam amanatnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dibacakan oleh Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd., mengatakan bahwa tema Hari Guru kali ini adalah “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pedidikan Abad XXI”, tema tersebut dipilih mengingat tantangan pendidikan di abad XXI semakin berat, hal ini meniscayakan peningkatan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Bupati, Revolusi Industri keempat yang sudah merambah ke semua sektor harus disikapi dengan arif karena pengetahuan kepada peserta didiknya. Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara baik serta sebagai inspirator bagi anak didiknya. Penetrasi Revolusi industri ke empat tersebut akan masuk semakin dalam ke berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan, oleh karena itu peningkatan profesionalisme Guru menjadi penting karena hal itu merupakan salah satu syarat utama dalam pewujudan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter serta menguasai kecakapan abad XXI yang dibutuhkan oleh setiap peserta didik.
Lebih lanjut Bupati mengemukakan bahwa dalam rangka perluasan akes, pemerataan mutu, dan percepatan terwujudnya guru profesional, pada tahun yang akan datang Kemendikbud akan menerapkan sistem Zonasi, kebijakan sistem Zonasi diharapkan akan mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh tanah air, selain itu juga akan memudahkan penanganan dan pengelolaan Guru, mulai dari distribusi, peningkatan kompetensi, pengembangan karir, dan penyaluran bantuan penyelenggaraan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.
Kemudian selain daripada itu Bupati mengatakan bahwasanya terdapat tiga ciri Guru profesional yang harus dimiliki oleh para Guru, yakni yang pertama Guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai penddidik, kedua seorang Guru yang profesional hendaknya mampu membangun kesejawatan bersama rekan-rekan sejawat, Guru terus belajar, mengembangkan diri, dan meningkatkan kecakapan untuk mengikuti lajur perubahan zaman, ketiga Guru hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya.
“Marilah kita jadikan Hari Guru Nasional ini sebagai semangat untuk terus membangun peradaban bangsa sehingga Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu dan berkarakter serta mampu bersaing dalam kancah pergaulan Global”, tutur Bupati.
Usai amanat Bupati, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan bagi Guru di Kab. Majalengka yang berprestasi baik itu ditingkat Daerah maupun di Tingkat Nasional.