Bupati Majalengka Pimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Pemkab Majalengka selenggarakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, Upacara dipimpin langsung Bupati Majalengka di Alun-alun Majalengka, Rabu (2/5).

Upacara yang berjalan hidkmat diikuti oleh unsur PNS Korpri, PGRI, Mahasiswa, Pelajar SMA/SMK, SMP/Mts, SD. Turut hadir dalam acara tersebut unsur Forkominda, hadir langsug Dandim 0617, Dan Lanud S. Sukani, Dan Yon Raider 321/GT, Kapolres diwakili Wakapolres, Kajari, Kepala Pengadilan Negeri, Ka Kemenag, Sekretaris Daerah, para staf ahli, Asisten Daerah, para Kepala OPD, Ketua PGRI, pengurus PGRI, serta undangan lainnya.

Dalam amanatnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dibacakan oleh Bupati Majalengka, Dr. H.Sutrisno, SE., M.Si., mengatakan bahwa dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018 ini kita mengambil tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Sesuai dengan tema tersebut, kita jadikan peringatan kali ini sebagai momentum untuk merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan. Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2013 Bab 1 Ayat 2 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional kita adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sedangkan kebudayaan Nasional merupakan akar pendidikan Nasional. Di sinilah terjadi titik temu antara pendidikan dan kebudayaan, di samping itu disahkannya Undang-undang No.5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan akan mempertegas posisi kebudayaan nasional oleh sebab itu kebudayaan yang maju adalah prasyarat yang harus dipenuhi jika ingin pendidikan nasional tumbuh subur, kukuh dan menjulang, pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional kita yakini akan membuat pendidikan kita kuat .

Lebih lanjut Bupati mengemukakan, apresiasai publik terhadap keberhasilan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia secara lebih sungguh-sungguh dan terencana, bersamaan dengan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kebudayaan, dilakukan juga penguatan sumber daya manusia agar menjadi modal yang andal dan siap menghadapi perubahan zaman yang melaju kencang, kompleks, tak terduga dan multi arah. Terlebih Belakangan ini kita melihat melemahnya mentalitas anak-anak kita akibat terdampak oleh maraknya simpul informasi dari media sosial, untuk menjawab tantangan ini, Kemendikbud telah meneguhkan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi.

Menurut Kemendikbud, penguatan pendidikan karakter dan literasi selain ikhtiar mencerdaskan bangsa hal itu sejalan dengan revolusi karakter bangsa, ikhtiar itu makin kuat menyusul ditetapkannya Peraturan Presiden No.87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang mengamanahkan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan, yang memerlukan pelibatan semua komponen bangsa sebagaimana Ki Hajar Dewantara menempatkan hal ini dalam Tri Pusat pendidikan yaitu sekolah, rumah dan masyarakat. Salah satu bentuk penguatan Tri Pusat pendidikan adalah pelibatan keluarga dalam mendukung sukses pedidikan anak dan penguatan karakter.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional, teruslah berkontribusi tak kenal henti bagi usaha menguatkan pendidikan Indonesia dan semoga kita semua dapat menyaksikan Indonesia sebagai bangsa adidaya budaya dengan pendidikan yang kuat”, tutur Kemendikbud.