Bupati Ajak Ulama Kendalikan Inflasi

| 0

MAJALENGKAKAB.GO.ID – Dalam rangka mencegah dan mengendalikan terjadinya inflasi pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H  di Kab. Majalengka, Pemkab Majalengka mengajak turut serta para Ulama untuk ikut berpartisipasi di dalamnya, berkaitan dengan hal tersebut diselenggarakan temu Ulama, bertempat di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Senin (13/05).

Kegiatan dihadiri Asisten Pembangunan dan Kesra (ASDA 2) Kab. Majalengka, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Ketua MUI Kab. Majalengka, Kepala OPD, Camat se-Kab. Majalengka, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kab. Majalengka, para Alim Ulama, Kyai, Ketua dan juga pengasuh Pondok Pesantren se-Kab. Majalengka, Organisasi Islam, tokoh masyarakat, tokoh agama serta tamu undangan lainnya.

Mengawali kegiatan, laporan dari Ketua Penyelenggara, Asisten Daerah 2 Kab. Majalengka, Drs. Abdul Gani., M.Si., mengatakan bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan pertemuan Ulama dengan tema “Bijak Belanja Pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H untuk Mewujudkan Majalengka RAHARJA” diharapkan terbangun komitmen dan langkah bersama antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga pada bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H.

Lebih lanjut Gani memaparkan bahwa berbicara inflasi merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian bersama berkaitan dengan perkembangan ekonomi di Kab. Majalengka, Kab. Majalengka sebagai kabupaten penyangga tetap merupakan koridor penting dalam mengendalikan inflasi. Perlu dipahami bersama bahwa perkembangan ekonomi terkait fluktuasi ekonomi lebih khusus lagi perkembangan harga di saat momentum hari-hari besar seperti bulan Puasa dan hari-hari lainnya cenderung ada perkembangan situasi yang tidak biasa, di dalam istilah bulan Puasa dan Lebaran ada istilah “Marema”, untuk itu hal-hal demikian perlu dilakukan antisipasi karena gejolak di sisi harga akan berpengaruh kepada perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu kehadiran para alim ulama sebagai simbol kekuatan masyarakat akan sangat bermakna bagaimana masyarakat dibina, diarahkan, diberi pencerahan soal belanja karena salah satu penyebab inflasi ini menguat diantaranya faktor perilaku masyarakat di dalam belanja, tingginya konsumsi di hari-hari besar ini memicu inflasi yang besar.

“Oleh karena itu kami memohon kepada para alim ulama berkenan secara ikhlas untuk memberikan pencerahan dan juga pemahaman kepada masyarakat terkait inflasi ini di sela-sela kegiatan keagamaan, seperti khutbah dan yang lainnya sehingga ini menjadi tanggung jawab kita bersama”, jelas Gani.

Sementara itu sambutan dari Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd., mengatakan bahwa kehadiran para Alim Ulama terkait Tim Pengendalian Inflasi Daerah adalah kita harus menempatkan posisi alim ulama dalam berbagai sektor kepentingan Nasional, terkait dengan pengendalian inflasi kami memandang bahwa peran strategis ulama dalam kehidupan masyarakat begitu dekat dan dihargai keberadaannya untuk itu dengan kedekatan ulama dengan masyarakat, peran ulama untuk memberikan pencerahan kepada masyarkat di sela-sela kultum, Ceramah Taraweh dan lain sebagainya bahwasanya di bulan Puasa dan Idul Fitri 1440 H agar tidak berbelanja terlalu berlebihan hal ini dilakukan agar masyarakat dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan inflasi yang tinggi.

Lebih lanjut Bupati menambahkan inflasi dapat terjadi salah satunya dikarenakan posisi penjual barang-barang kebutuhan memiliki daya tawar yang tinggi sehingga ketika masyarakat sangat membutuhkan harga bisa menjadi tinggi untuk itu perlunya peran ulama untuk memberikan arahan agar masyarakat tidak berbelanja yang berlebihan. Pada bulan Suci Ramadhan 1440 H ini menjadi titik pantau Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi, terkait hal tersebut Pemkab Majalengka telah melakukan antisipasi terkait gejolak harga di pasaran dengan mengadakan operasi pasar sehingga ketika masyarakat membutuhkan barang tidak menjadi langka dan harga tidak berada di luar batas wajar.

“Tugas Pemerintah bersama Alim Ulama, agar mengendalikan masyarakat di bulan suci Ramadhan dengan tausyiah-tausyiah yang diberikan untuk tidak berlebihan dalam berbelanja sehingga inflasi dapat dikendalikan”, tutur Bupati.

Usai sambutan kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah yang dibawakan oleh Ketua MUI Kab. Majalengka.